Sanksi pelanggaran disiplin terkait penghinaan kepada wasit yang diterima pelatih Persela, Aji Santoso, masih dirasa tidak adil. Akibatnya, Aji Santoso hanya bisa duduk di tribun mengawal timnya berlaga melawan PS TNI, Minggu sore (30/10/16) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Berdasarkan surat klarifikasi yang dikirim kepada PT Gelora Trisula Semesta, Aji Santoso hanya berkata ''wasit tidak fair. Wasit tidak adil'', karena keputusan wasit Wendy Umar Senoaji memberikan hadiah penalti di menit ke-54 kurang tepat. Padahal pemain Perseru Serui melakukan diving, namun justru penjaga gawang Persela Dwi Kuswanto diganjar kartu kuning. Saat penalti itu diberikan wasit, skor masih 0-1 untuk keunggulan Persela.
Kegeraman Aji Santoso tidak berhenti disitu saja. Pria berkacamata itu juga berkata ''Pak Hakim Garis....gimana ini wasit ditekan oleh tuan rumah?.
Menurut Aji Santoso, justru Perseru Serui yang harus mendapatkan sanksi tegas. Pasalnya salah satu oknum pengurus Perseru Serui melakukan intimidasi kepada wasit beberapa menit setelah babak pertama usai, yakni dengan cara menendangi kaki wasit dan mendorong wasit sambil mengatakan ''awas kalau tim saya kalah''.
''Harusnya mereka (Komisi Disiplin, red) lebih bijak mengambil keputusan. Pengawas pertandingan dan Manager Venue (Surya Simorangkir, red) jelas-jelas mengetahui kejadian intimidasi kepada wasit itu. Mengapa tidak dilaporkan. Mengapa Perseru Serui tidak dijatuhi sanksi. Kenapa hanya saya saja yang memprotes keputusan wasit yang justru dijatuhi sanksi. Kalau mereka mau adil dan bekerja dengan hati, harusnya dilaporkan itu,'' ungkap Aji Santoso, pelatih Persela.
Aji menilai, protes yang disampaikan kepada wasit tersebut ada sebabnya. ''Kalau tidak ada penyebabnya, kenapa saya harus protes. Tidak Fair itu,'' katanya.
Meski sudah melakukan klarifikasi, keputusan Komisi Disiplin memberikan sanksi pelanggaran disiplin kepada pelatih Persela Aji Santoso, tidak dapat diajukan banding. ''Kalau tidak boleh melakukan banding, terus bagaimana caranya kita mau mencari keadilan,'' keluh Aji.
Dengan adanya sanksi pelanggaran disiplin tersebut, Aji Santoso mengaku menerimanya dengan lapang dada. ''Mau tidak mau harus saya terima. Tapi saya menyayangkan ketidakadilan itu, karena tidak sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya di lapangan,'' ujarnya.
Penulis: Andika Hangga P