Manajemen Persela Lamongan lagi-lagi terkena sanksi denda akibat ulah oknum suporter. Setelah dua kali terkena sanksi denda penyalaan flare, kini manajemen tim berjuluk Laskar Joko Tingkir harus menanggung denda akibat sinar laser pada saat pertandingan Persela menjamu Bali United, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis malam (13/10/16).
Sinar laser itu terjadi pada menit ke-34, pada saat Persela memperoleh hadiah penalti. Awalnya, 12 pas yang diambil Hedipo Gustavo berhasil mengoyak gawang Bali United. Namun penalti harus diulang karena ada salah satu pemain Bali United masuk ke dalam kotak penalti sebelum bola ditendang.
Saat bola hendak ditendang Hedipo Gustavo untuk kedua kalinya, tiba-tiba sinar laser bewarna hijau menyorot wajah penjaga gawang Bali United, Diky Indriyana.
Sesuai keputusan komisi disiplin ISC, denda yang harus dibayar sebesar Rp. 10.000.000, dalam kasus pelanggaran disiplin terkait tanggung jawab tingkah laku penonton. Keputusan itu sesuai pasal 64 ayat (1) huruf a dan b Kode Disiplin Indonesian Soccer Championship.
Muhadjir, ketua panitia pelaksana pertandingan Persela mengaku sangat menyayangkan sikap oknum suporter yang tidak bisa bertindak sportif dalam mendukung perjuangan tim, hingga berakibat negatif bagi tim Persela sendiri.
"Kejadian (sinar laser, red) itu merugikan tim. Kami terkena sanksi denda lagi yang seharusnya tidak terjadi. Ini karena suporter belum memahami regulasi,'' lanjut dia.
Muhadjir pun mengajak para suporter untuk tidak lagi melakukan sesuatu hal yang dapat berbuah pelanggaran disiplin. ''Saya mengajak para supoter untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan Persela. Jika masih terjadi pelanggaran serupa di kemudian hari, kami akan mendapatkan hukuman lebih berat lagi,'' tegasnya.
Penulis: Andika Hangga P
(pict: arsip BU)