Persela Lamongan U-21 semakin serius menatap gelaran kompetisi U-21 pada 6 Agutus 2016 mendatang.
Setelah fokus tahap seleksi pemain, kini jajaran pelatih Persela U-21 yang dikomandoi Didik Ludianto mulai menata program latihan.
Pada latihan Senin pagi (25/07/16) di stadion Gelora Surajaya, para pemain Laskar Joko Tingkir muda menjalani tes VO2 Max untuk mengukur kebuguran fisik pemain.
Tes VO2 Max tersebut diterapkan ke dalam pola latihan Bleep Test. Pemain harus berjalan atau berlari terus menerus antara dua titik yang terpisah 20 meter dari sisi ke sisi.
Tes fisik ini disinkronkan dengan perangkat lunak pra-rekaman audio kaset, CD atau laptop, yang memainkan berbunyi 'bip' pada interval yang ditetapkan.
Fungsi rekaman audio itu untuk memberi aba-aba kapan pemain harus berlari. Ketika ada bunyi 'bip', pemain sudah harus sampai di titik yang dituju. Pemain harus berlari lagi ketika terdenger suara 'bip' selanjutnya, dan begitu seterusnya.
Bleep Test ini tercatat level 1-21. Semakin tinggi level, semakin cepat pemain harus berlari, karena bunyi 'bip' akan semakin cepat.
''Kita mulai kerja keras. Tes VO2 Max sengaja saya gelar pukul 08.30. Ini sebagai data awal dan ada beberapa pemain yang menjadi perhatian kami, karena mereka punya ketahan fisik cukup bagus,'' ujar Didik usai latihan.
Sebelum Bleep Test, para pemain Persela U-21 terlebih dahulu menjalani Speed Test dan illinois Agility Run Test, untuk mengukur kelincahan pemain.
Penulis: Andika Hangga P