Sutan Harharah pelatih Persela Lamongan membocorkan program latihan fisik yang akan diterapkan pada latihan perdana pascalibur Hari Raya Idul Fitri.
Program latihan itu adalah Bleep Test. ''Seluruh pemain sepakbola pasti sudah tidak asing dengan pola latihan Bleep Test,'' kata Sutan Harharah.
Lebih lanjut Sutan menjelaskan, agenda tes fisik akan digelar lebih dari satu kali. ''Tes fisik tidak dilakukan sekali saja, karena tujuannya untuk mengetahui fisik pemain meningkat atau tidak,'' beber Sutan.
Sementara itu, Taufiq Kasrun bek kanan Persela mengaku tidak terkejut dengan keputusan pelatih menerapkan tes fisik pada latihan perdana pascalibur latihan 11 Juli mendatang. ''Sebagai pemain profesional kita harus bisa menjaga fisik dan berlatih sendiri di rumah,'' kata Taufiq melalui pesan pendek Senin (04/07/16).
Taufiq pun tidak membantah jika tidak mudah mencapai level standart Bleep Test. ''Mau bagaimana lagi. Tes fisik itu bagian dari sepakbola dan harus kita jalani semaksimal mungkin,'' tandasnya.
Diketahui, penerapan Bleep Test yaitu pemain harus berjalan atau berlari terus menerus antara dua titik yang terpisah 20 meter dari sisi ke sisi. Tes fisik ini disinkronkan dengan perangkat lunak pra-rekaman audio kaset, CD atau laptop, yang memainkan berbunyi 'bip' pada interval yang ditetapkan.
Fungsi rekaman audio itu untuk memberi aba-aba kapan pemain harus berlari. Ketika ada bunyi 'bip', pemain sudah harus sampai di titik yang dituju. Pemain harus berlari lagi ketika terdenger suara 'bip' selanjutnya, dan begitu seterusnya.
Bleep Test ini tercatat level 1-23. Semakin tinggi level, semakin cepat pemain harus berlari, karena bunyi 'bip' akan semakin cepat.
Bleep Test atau disebut Lari Multi Tahap bertujuan untuk mengukur kapasitas VO2max seseorang, dan berkaitan dengan kebugaran jasmani. (AHP)