Komisi Disiplin FIFA memberi sanksi terhadap tiga klub
Indonesia yakni Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, dan Persires Bali Devata
karena membocorkan data informasi transfer yang sangat rahasia.
Seperti dikutip dari situs resmi FIFA, Persebaya dan Persires masing-masing
disanksi denda 25.000 Franch Swiss (Rp318 juta) karena mempublikasikan data
FIFA Transfer Matching System (TMS) melalui akun Twitter. Sedangkan PSIS
Semarang harus membayar dengan 15.000 Franc Swiss (Rp190 juta) karena
mempublikasikan ulang isi Twitter tersebut dan mempublikasi surat rahasia yang
dikirim TMS FIFA.
Ketiga klub itu juga mendapat surat teguran dan pemberitahuan mengenai sanksi
tersebut Selasa (9/12). Sanksi tersebut terkait peraturan FIFA mengenai status
dan transfer pemain.
Ini untuk pertama kalinya Komisi Disiplin FIFA memberi sanksi kepada klub sepak
bola terkait pembocoran data rahasia lewat media sosial. "Klub-klub ini
telah melanggar kewajiban mereka untuk menyimpan data rahasia seperti yang
diatur dalam FIFA Transfer Matching System," tulis pernyataan di situs
FIFA.
Mereka mengikuti investigasi oleh FIFA TMH GmbH - bagian di FIFA yang bertugas
memastikan bahwa transfer internasional pemain profesional dilaksanakan sesuai
TMS, yang diwajibkan sejak Oktober 2010. Data secara daring (online) tersebut
bersifat rahasia terbatas untuk pihak-pihak yang terlibat langsung dalam suatu
urusan transfer.
"Ini demi keamanan lebih dari 6.500 klub, dan 209 asosiasi anggota yang
menggunakan sistem tersebut," tutup pernyataan resmi dari FIFA.
Sementara itu General Manager PSIS, Khairul Anwar, bingung dengan sanksi
yang diberikan FIFA. Khairul mengatakan, pihaknya tidak mengetahui insiden
twitter tersebut yang membuat PSIS mendapat sanksi dari FIFA.
"Kita kaget serta belum menerima informasi ini baik melalui surat resmi
atau telepon. Saya baru mengetahuinya lewat media. Kita masih bingung insiden
yang mana. Bahkan kita tidak punya Twitter resmi,"kata Khairul.
"Kami masih menunggu surat FIFA. Saat ini kami belum bisa berkomentar
apa-apa. Nanti kami akan melihat suratnya dulu, baru bisa mengambil
langkah-langkah,"tambah Khairul.
Sedangkan Sekjen PSSI, Joko Driyono mengaku akan segera menindaklanjuti putusan
FIFA ini.
"Segera kita akan merespon keputusan ini dan akan meneruskan surat dari
FIFA itu ke mereka. Saya juga tidak ingin mengaitkan pihak lain sebelum ada
kejelasan pasti, " kata Joko Driyono.
Menurut Joko, penetapan sanksi tersebut lantaran FIFA menilai ada keteledoran atau
kebocoran sistem TMS itu di klub terkait. (pssi.org)