CEO Liga Indonesia, Joko Driyono mengaku senang Kemenpora beserta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) ingin kick off Indonesia Super League (ISL) sesuai dengan jadwal yakni tanggal 20 Februari 2015.
Hal ini terlihat saat pertemuan LIGA, BOPI, dan Kemenpora dikantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (17/2). “kami apresiasi serta bahagia BOPI dan Kemenpora, serta bersama-sama kami, ISL berjalan sesuai jadwal. Ini menggembirakan tanpa mengabaikan peraturan yang ditetapkan. Pekerjaan ada dikami dan juga tugas lebih berat ada di BOPI yang akan merespons dan mengolah data dari kami,” kata Jokdri.
“ada tiga syarat yang harus dikirim ke BOPI sebelum hari Kamis (19/2) ini. Pertama surat bebas utang, kedua kelengkapan pemain terutama untuk legiun asing seperti KITAS. Terakhir, NPWP semua pemain dan klub wajib ada,” jelasnya.
Sedangkan CEO Persebaya Surabaya, Gede Widiade mengatakan mengapa pajak jadi seperti penghambat. “itu tidak ada korelasinya. Ini sepak bola dan hibura. Namun, kami serahkan semua putusan ke BOPI yang mengaku sebagai regulator. Saya tidak bisa bayangkan jika ISL ditunda atau ditiadakan,” pungkasnya.
Apa yang diupayakan LIGA akan dilaporkan BOPI ke Kemenpora, Imam Nahrawai untuk diputuskan keluar tidaknya izin menyelenggarakan ISL musim 2015 ini.