BALI - Persela menelan pil pahit usai dikalahkan Bali United dengan skor tipis 3-2, Selasa sore (11/09/18). Di laga ini, Persela benar-benar tidak berdaya oleh beberapa keputusan wasit yang tidak adil.
Pelatih Persela, Aji Santoso pun kesal, karena seharusnya bisa membawa pulang minimal 1 point. Namun, Aji sangat mengapresiasi sikap dewasa anak asuhnya, yang berusaha tidak terpengaruh beberapa keputusan berat sebelah wasit, Novari Ikhsan.
"Serharusnya kami mendapatkan point. Menurut saya, ya sangat disesalkan. Pertandingan sebesar ini dipimpin wasit yang menurut saya masih perlu kerja keras lagi untuk bisa lebih baik," kata Aji usai pertandingan.
Persela sebenarnya bermain cukup apik, melawan tim bertabur bintang Bali United, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Berdasarkan statistik Liga 1, Persela menorehkan 56 persen penguasaan bola.
Dua gol yang dicetak Persela juga melalui proses kerjasama tim yang rapi. Kedua gol itu dicetak oleh Wallace Costa Alves pada menit 28 dan Fahmi Al Ayyubi menit 41.
Sedangkan tiga gol tuan rumah dicetak oleh Ilija Spasojevic menit 5, serta dua gol dari titik putih Nick van der Velden menit 41 dan Melvin Plajte menit 66.
"Dari segi permainan, kami lebih bagus dari Bali United. Dalam pertandingan saya menginstruksikan kepada pemain untuk melakukan pressing di atas dan kami bisa cetak 2 gol. Tapi sekali lagi sangat disayangkan pertandingan sebagus ini, menurut saya gak fair," ucapnya.
Meski diperlakukan tidak adil, Aji Santoso enggan mengomentari kepemimpinan Novari Ikhsan lebih jauh. Aji mempersilahkan masyarakat sendiri yang menilainya.
"Masyarakat Indonesia menonton, bisa tahu bagaimana kepemimpinan wasit. Kalau orang yang mengerti sepakbola, tentunya bisa menilai. Selama ini saya belum pernah mengomentari kepeminpinan wasit. Kalah menang wajar harus sportif. Tapi kalau kepemimpinan seperti ini sangat disayangkan. Kami sudah kerja keras dan maksimal, dirusak hanya beberapa menit. Biar masyarakat yang tahu, seperti apa kami kalah," tegas Aji.
Kekesalan terhadap kepemimpinan wasit Novari Ikhsan juga dilontarkan bek Persela, Eky Taufik. Menurutnya, baik Bali United maupun Persela sudah menampilkan hiburan menarik, tapi pada akhirnya dirusak oleh wasit.
"Kami sudah menjalankan instruksi pelatih. Kami bermain pressing dan mengimbangi permainan Bali United. Sebenarnya kedua tim sama-sama bermain bagus. Tapi pertandingan dirusak oleh wasit," ujar pemain asal Sragen, Jawa Tengah tersebut.
Penulis: Andika Hangga Pramana