Persela
Lamongan bersiap menghadapi pertandingan pekan ke-10 Torabika Soccer
Championship menjamu Arema Cronus, 18 juli mendatang.
Pada latihan perdana Senin (11/07/16) pascalibur lebaran selama satu minggu,
tim berjuluk Laskar Joko Tingkir menerapkan parameter tes fisik pemain.
Agenda latihan fisik berupa Bleep test yang bakal diterapkan pelatih Sutan
Harharah, batal terlaksana. Sebagai gantinya, para pemain Laskar Joko Tingkir
menerima materi latihan Speed Test dan Illinois Agility Run Test.
Speed test ini berupa mengukur catatan waktu lari seorang pemain sejauh 20
meter. hasilnya, rata-rata seluruh pemain mencatatkan waktu 3 detik, meski ada
dua pemain mencatatkan waktu kurang dari tiga detik, yakni Taufik Kasrun dan
Zulvin Zamrun. Itu artinya kondisi fisik pemain masih terjadi dengan baik.
Sedangkan program Illinois Agility Run Test yaitu untuk mengukur kelincahan
pemain, dan sebagai alat ukur untuk melihat perkembangan kelincahan pemain.
Sutan Harharah pelatih Persela Lamongan mengatakan, penerapan program parameter
fisik pemain sebagai upaya terciptanya keseragaman standar fisik ideal seorang
pemain sepakbola, sambil pemulihan kondisi pemain setelah libur panjang.
''Dua
sesi latihan dalam program parameter fisik ini untuk mengukur kecepatan pemain.
Jika pemain tidak memiliki kondisi fisik yang baik, kecepatan akan hilang.
Tidak sampai disini, fisik pemain akan terus kita naikkan'', Tegasnya.
Sutan
menguraikan bahwa tidak menerapkan metode konvensional ke dalam setiap program
latihan. ''Soccer is Conditioning. Kalau kita melatih conditioning berarti kita
juga melatih soccer'', Ucap Sutan.
Pada
latihan perdana ini, tidak diikuti oleh semua pemain. dua pemain absen yakni
bek asal belanda Kristian Adelmund dan penjaga gawang cadangan Andi Setiawan.
Penulis:
Andika Hangga P